Kegagalanku adalah Keberhasilanku
Berawal dari berbagai kegagalan yang pernah gue alami, ada satu peristiwa yang masih teringat jelas, sekitar tiga bulan lalu. Peristiwa itu yang membuat gue terus bersyukur tanpa henti—karena kuasa Allah SWT, doa dari kedua orang tua dan saudara gue, serta motivasi dari mereka semua yang mendukung gue untuk sampai di titik ini. Mungkin perjuangan gue gak seberat kisah anak-anak lain di luar sana, tapi ada satu impian kecil yang selalu gue genggam erat yaitu menjadi bagian dari Mahasiswi Institut Pertanian Bogor
17 April 2018
Tau kan? Tanggal yang bersejarah buat anak-anak yang berharap lolos SNMPTN. Saat itu, gue lagi susulan ujian nasional matematika di sekolah karena adanya kegagalan sistem test online yang baru banget diujicobakan di angkatan gue dan itu berdampak ke sekolah gue. Anak-anak lain sibuk ngerjain soal, sementara gue cuma kepikiran satu hal "Gue bakal dapet tulisan hijau itu atau gak?".
Kedengerannya lebay, tapi SNMPTN ini adalah harapan besar buat orang tua gue. Gue bukan anak yang jenius, gak juga bodoh —biasa aja. Di kelas, gue kalah saing sama teman-teman yang ambis. Gue gak ikut bimbel mahal, cuma les Kimia dan Matematika. Nilai gue naik-turun, remedial pun sering disambangi. Gue juga gampang minder, dan teman-teman sering ngomelin gue soal itu. Katanya gue punya kelebihan; jago gambar (padahal masih nyontek konsep), cepet hafal (padahal sering bolos remedial wkwkwk), dan cepet paham (padahal suka telmi kalau orang bahas sesuatu-_-).
Karena itu, gue pernah diremehkan. Nilai gue gak sebaik mereka yang pamer rapor bagus-bagus, makanya setiap kali ditanya "Kamu pilih jurusan apa aja, Sya?", gue jawab dengan setengah hati. Gue milih jurusan berdasarkan nilai yang bagus di rapor, bukan berdasarkan kemampuan gue yang sebenarnya.
Jam 17.00, pengumuman tiba. Sebelumnya gue sholat ashar dan makan sore dulu. Lalu gue buka website pengumuman SNMPTN dan...
MERAH
Gue cuman bisa senyum, "Ah, sudah kuduga. Gak bakal kayaknya, hehe." Gue bilang ke ibu, dan ibu jawab "Kamu milihnya ketinggian, harusnya yang lain aja." Bapak gue juga bilang, "Yaudah, bukan rezeki. Daftar SBMPTN-nya kapan?"
Waktu itu, gue terlihat baik-baik aja. Tapi dua hari setelah pengumuman, tangis gue pecah. Seakan dunia runtuh, seakan masa depan gue gelap. Gue menyalahkan diri sendiri, ngerasa semua usaha gue sia-sia.
"Kenapa mereka bisa, kok gue gak?"
Keangkuhan dan keegoisan gue mulai memudar. Gue sadar kalau selama ini gue kurang mendekatkan diri ke Allah, kurang ibadah, merasa banyak dosa yang gue tanggung. Dan mungkin itu titik balik gue dalam mencapai suatu impian yang tinggi terhenti karena dosa-dosa gue. Saat itu, gue mulai bangkit. Gue belajar lebih keras, diberi hibah dua buku SBMPTN dari orang baik, ikut pemantapan di sekolah, bahkan sampai puasa media sosial supaya lebih fokus.
8 Mei 2018
Hari ujian tiba! Gue tinggal di kost bersama teman-teman seperjuangan SBMPTN. Pilihan pertama dan kedua tetap IPB, tapi gue merendah di pilihan ketiga. Gue sadar kali ini gak bisa egois.
Saat ujian, atmosfernya beda. Semua serius, banyak anak gap year yang lebih ambis. Gue kerjain SAINTEK setengahnya aja, tawakal. Bagian TKPA, katanya banyak yang merasa kesulitan. Gue jawab sebisanya. Ada yang bilang jangan nembak, tapi gue tetep nembak dengan strategi wkwkwk.
Sebulan berlalu, gue bantu ibu jualan selama Ramadhan. Lebaran tiba, dan pertanyaan wajib muncul
"Esa, kuliah nang ndi saiki?"
Gue jawab, "Dereng angsal bu". Tapi ibu gue tetap bangga dan bilang "Niate kuliah teng IPB bu" Dalam hati gue, "Kalau dapet, ya, Bu...:')"
2 Juli – 3 Juli 2018
2 Juli, pas itu gue diajak
jalan-jalan sama keluarga ibu gue, rombongan pergi ke Jogja. Seakan hari esok
gk pernah gue inget tgl 3 itu kyk langsung skip aja ke tgl 4, OMG. Tapi masih
ttp aja sepupu gue ngingetin gue kalau 3 juli
2018 adalah PENGUMUMAN
SBMPTN 2018. Gue mencoba untuk selaw, menikmati indahnya pemandangan
Pantai Baru, Bantul. Menikmati suasana di Kalibiru. Cari tempat spot
pemandangan yang indah (hastag) #momentterindahgue #tenangsaja #semuaakanindahpadawaktunya.
3 Juli, dan TENG!!!. PENGUMUMAN SBMPTN 2018 , katanya sih pengumumannya jam 17.00 tapi pas gue lihat
di IG, PENGUMUMANNYA DI MAJUIN JADI JAM 15.00 YA LANGSUNG SYOK GUE, GERCEP BGT
YA PANITIANYA BIKIN GUE HEART ATTACK MENDADAK. Disitu pun gue galau
kelimpungan, pusing bukan kepalang, bengong gak karuan, ingin rasanya tidur aja
dan gak mau buka pengumuman.
TENG
JAM 15.00!!! Allahurabbi, mau pingsan gue. Udah di whatsapp gue rame banget
grup isinya nanya “eh ada yang udah buka pengumuman sbmptn belum?” GAK USAH
NANYA-NANYA UDAH GUE AJA PUSING HAHA. Gue matiin hape gue sebentar, abis itu
gue sholat ashar, terus buang sampah, sama main sama sepupu gue, menyibukkan
diri seakan gak terjadi apa-apa :’). Akhirnya gue memberanikan diri, saat
orang-orang banyak yang berdatangan nanyain kabar “gimana sya, udh buka
pengumuman?” DANNN….
Server error…
Haduh
gini nih yang bikin gue panik, server pake error segala, gue buka sekitar jam
17.00, pas itu lagi lancar jaya internet gue dan servernya gak error. DANN… pas
gue buka
Bismillahirrahmanirrahim
HIJAU
Ini beneran, seriusan??
MIMPI GAK NIH? Demi apa?? ALHAMDULILLAH YA ALLAH, gue langsung sujud
syukur, dirumah ada mbah gue sama sepupu gue, gue peluk semuanya. Gue langsung
kabarin semua, saat itu gue gk lihat gue masuk mana. Terus pas gue buka
Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SBMPTN 2018 di PTN INSTITUT PERTANIAN BOGOR jurusan ####
WOY
LANGSUNG GIRANG GUE SUBHANALLAH, GAK NYANGKA SAMPE SEKARANG. ALHAMDULILLAH, IPB, GUE DATANG!!!!
Gue nulis cerita ini bukan untuk menyombongkan diri, tapi sebagai pengingat bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Gue belajar banyak hal dari perjalanan ini: Jangan sombong dan egois. Gue pernah menyesal karena terlalu tinggi memilih jurusan tanpa ngelihat kemampuan diri sendiri. Jangan minder. Terkadang, orang lain ngelihat potensi di diri kita yang gak kita sadari. Dekatkan diri kepada Allah. Usaha tanpa doa itu sombong. Doa tanpa usaha itu bohong. Gue belajar bahwa
Allah selalu punya rencana terbaik di waktu yang paling tepat.
“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Al Baqarah: 216)
Gue
pernah merenung dan bilang gini …
Ya Allah , if today i lose my hope please remind me that your plans are better than my dream
Akan ada hikmah dari setiap kegagalan, akan ada penguat dari setiap keterjatuhan, dan ini semua tergantung dari prasangkamu kepada-Nya, yakinlah bahwa kegagalanmu saat ini adalah keberhasilan yang sebenarnya, kita tidak tahu, kita hanya sok tahu, seolah percaya bahwa ini adalah keburukan yang mutlak, padahal menurut-Nya? Ini adalah yang terbaik untukmu, Allah ingin mempersembahkan yang terbaik untuk hamba-Nya, dan inilah cara Allah mencintaimu dan menjagamu. Jangan bersedih, mari tersenyum, kan masih ada Allah J— Panji Ramdana—
Pesanku Satu...
Jangan Suudzon sama Allah ya J
Komentar
Posting Komentar