My Reminder
Assalamua'alaikum teman-teman semua. Sudah lama banget rasanya gak nulis di blog ini. Hari ini, aku mau berbagi sebuah cerita, dan ini bukan fiksi―ini kisah nyata dari perjalanan hidupku. Semoga tulisanku gak belibet yaa. Supaya kalian bisa mengerti, merenungkan, dan mudah-mudahan bisa jadi pelajaran berharga untuk kalian juga :)
Cerita ini dimulai dari sebuah foto yang aku ambil dari tangkapan layar di salah satu timeline Instagram, tentu dengan sumber yang tertera. Foto ini bikin aku flashback ke masa-masa kelas 11 SMA. Saat itu, aku sering banget menyalahkan diri sendiri. Ketika aku melakukan kesalahan, merasa gak punya kelebihan apa-apa, atau saat benar-benar terpuruk, aku selalu berpikir kalau gak ada orang yang bisa nolongin aku. Rasanya seperti terjatuh ke jurang yang gelap, jauh dari tempat aku terjatuh, dan gak da yang bisa menarikku keluar.
Seiring berjalannya waktu, perasaan negatif itu makin menguasai diriku. Aku jadi kehilangan arah dan keberanian untuk berekpresi. Impian-impian yang pernah aku punya perlahan terkubur, aku mulai takut mencoba hal baru, bahkan sulit bertahan di lingkungan baru. Pada titik terendah itu, aku juga pernah melakukan hal-hal diluar kendali―menyakiti diri sendiri. Kalau diingat lagi, rasanya benar-benar hina.
Ada satu kalimat yang tertera di di foto kedua yang aku simpan
"Setiap orang memiliki kebutuhan dan cara bertumbuhnya masing-masing".
Kalimat itu benar-benar menamparku. Kita gak harus memaksakan diri untuk mengikuti standar orang lain karena gak semua orang punya kapasitas yang sama. Kita tetap bisa belajar dari orang-orang hebat, tapi prosesnya gak harus cepat.
Jadi, buat kalian yang mungkin merasa tertinggal atau berbeda, jangan bersedih ya. Semua punya jalannya masing-masing, dan setiap perjalanan itu berharga. Cheers untuk semua proses hidup kita!
Terima kasih sudah membaca tulisanku kali ini. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang pas. Kesalahan datang dariku, dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar